Rabu, 18 Juni 2008


NARSISME, EGO, PARANOID

Narsisme..apa yang kamu ketahui tentang istilah ini?
Secara tak terduga dan sedikit menggelikan aku temukan pengertian “sok ngilmiah” tentang narsisme di buku yang “sok serius”. Sebelumnya aku lebih suka menangkap istilah itu sebagai bahasa gaul dengan makna cemen. Atau sekadar mencerna “proyek narsis” seorang temin yang menganggap narsisitas sebagai gaya hidup rekreatif yang tak perlu dipikir mendalam. Kalau dirumuskan ya..semacam kepentingan untuk mengunjukkan diri, pemujaan ego sendiri, dst..dst.
Nah..di buku yang sok-sokan itu, yang dengan beraninya mengutip Jacques Lacan, psikoanalisis Perancis, narsisisme disebut sebagai “hanyalah konstruk sosial, karena ada konteks yang membuatnya seperti itu”, sebuah kesilap-pahaman (misunderstanding). Ia mengumpamakan kita sedang berkaca, lalu jatuh cinta pada bayangan sendiri. Sang ego melihat bayangan itu sebagai dirinya yang utuh, solid, dan menyatu. Padahal ia hanya pantulan imajiner. Semakin sang ego berusaha menyatukan diri dengan bayangan itu, semakin terasinglah ia dari dirinya sendiri. lost him/her self. Semakin jauh jarak kita dari kaca akan menandai semakin biadabnya kenarsisan kita.
Walhasil dengan kenarsisan kita bukan memuja diri sendiri, tapi memuja bayangan di atas cermin yang seperti kita tetapi bukan Kita.
Selanjutnya..sang ego dengan kenarsisannya mengantar kita pada gejala paranoid, semacam kita berkaca, melihat sedikit kerutan di wajah lalu tergopoh membeli krim pelembab. Pada dasarnya kenarsisan adalah bayangan dari ke-paranoid-an kita. Demikian beliau menulis.
Lah kok aku jadi bersemangat menulis ini?.. itu karena (optimis) bakal ada yang komentar.. “jangan-jangan pengalaman pribadi nih”.. Nah ituu.. Aku percaya kita memiliki kenarsisan dalam kadar masing-masing. Bukankah kita semua juga memiliki derajad kegilaan yang khas walau terkesan di mata umum sehat-sehat saja.
Kalau anda suka berbicara dengan bayangan sendiri, atau sekedar mengerdipkan mata atau tersenyum di depan kaca, Kalau anda termasuk anggota klub Arseto (Arek-arek yang seneng difoto), gemar bereskpresi macam-macam, suka mengotak-atik foto, atau memajang foto-foto sendiri, foto kawan, foto tetangga dll.. maka saksikanlah wahai jin dan manusia.. kamu telah narsis..
Apakah ini salah?.. ya jelas enggak. Biasa aja.
Tapi ada juga kenarsisan yang lebih berbahaya. Ini kenarsisan intelek. (kok seperti menuduh diri sendiri ya..hehe). Semacam keminter, menganggap dirinya sendiri pinter padahal stagnan. Bentuknya mudah ditemukan, misalnya saat kita terdesak oleh pemikiran dari orang-orang yang tidak sepaham, lalu kita mati-matian mempertahankan diri dengan mencomot argumen sana-sini. Sekadar membela identitas yang semu. Jumlah yang macam gini buanyaaaakkk… termasuk aku dan kamu.
Sebenarnya senyampang kenarsisan bisa memicu kreatifitas..it’s OK. Sama halnya dengan kepongahan yang digunakan sebagai modal berprestasi. Tapi percayalah dengan cara begitu kita tidak akan mencapai kesejatian. Apapun yang kita buat akan menjadi kepalsuan karena kita berangkat dari mengaca pada identitas yang palsu. So.. be ur self aja lah…. (kesimpulannya kok menjadi cemen gini..heheh)


TENTANG PUTRI TIDUR




hallah..dia tidur lagi :) tak bosankah dengan rutinitas tempat tidur, kamar mandi (kalo lagi ingat), ruang tv dan dapur.. tp jika dihitung-hitung prioritasnya ampir 70% itu untuk tidur hahahaitulah dia seorang jell,asibiang narsis.kadang kesal melihat waktunya yang suangat uamat tidak efektif tapi sudahlah memang seperti itulah dia. marahpun tak pernah bisa. karena tampang sok innocence nya.
mau tau gelar apa aja yang sudah disandangnya dengan predikat sangat memuaskan

1.slv si putri tidur
2.slv si ratu narsis
3.slv yang ratunya pemalas mandi hahaha
4.ratu film sejagad raya (kalo ada yang bth juri kasih ke dia aja gratis) dengan tanpa malu-malu dia pasti mau
5.ratu sms(liat aja jarinya pas lahir udah ada tulisan smsnya)
6.cp (******) gara-gara hpnya g berhenti bunyi kalo jam udah mulai berdtk 11 kali
aaahhh tapi seperti itupun adanya dia mau gimana lagi euyy ... tetp syg kok..hallah.. jangan kasih tau dia ..bahaya derjat narsisnya akan mencapai puncak tertinggi melebihi himalaya.


mau tau gak apa aja predikat yang udah dia dapat dari sekolah gara-gara kebiasaan tidur yang berlebihan itu.
si ratu jongkok alias suka terlambat. orang masuk jam 7.30 dia sampe di sekolah bisa aja jam 10 dan harus manjat pagar dengan rok feminimnya.kebayang aja gilanya dia..
orang upacara bendera dengan khidmatnya dia dengan wajah g berdosa jalan jongkok dilapangan..menyebalkan sekali..


tapi itu semua emang yang jelek-jeleknya aja..yang baiknya buanyak juga sich :(
1.dia perhatian
2.mulai mau mijitin hehe (Walaupun sekali seumur-umur)
3.mulai rajin mandi
4.g sombong, baik hati tp g rajn menabungwalaupun begitu sepertinya minusnya lebih banyak ya hehe????

tar ah disambung lagi...dia dah pulang tar dia marah2 ;lagi




Selasa, 17 Juni 2008

meditasi dini hari


Aku Ingin Berada Di dekatmu Sekali Ini Saja
--Meditasi Hati Dini Hari--

Malam merayap dalam sunyi yang berbisik diantara wewangian bunga bakung tersemai dari titik titik gerimis yang tenang. Aku menggenggam dingin menggambar langit dengan garis lamunan yang bias dalam gelap. Namamu tiba tiba menggema senja tadi dari langit jingga yang bersaing dengan temaram lampu kota kota yang mulai menyala satu per satu. Entah kerinduan atau kekecewaan gulirkan kristal kristal bening di sudut mataku serta guncangan kecil di dada. Hadirkan gelisah dan sedikit sakit yang aku sadari mulai terbiasa beberapa hari belakangan ini. Desir angin musim basah bangunkan alam sadarku untuk tidak terus berfikir tentangmu, untuk menghapus semua kenangan demi kenangan yang terkilas sekali sekali, untuk tidak membiarkan rindu yang membiru menyakitkan kehidupan yang sedang tumbuh di bagian tengah tubuhku. Biar semuanya lepas, biar auramu melayang jauh sejauh jauhnya ke angkasa abu abu.
Apa lagi yang perlu di tulis
Jika jiwa telah terkapar mati disini
Goresan tangan cuma gambarkan akal yang sakit
Atau hati yang telah hangus terbakar ego

BEBERAPA PUISI PENDEK YANG TERSIMPAN DI BENAKKU
Pengakuan diri cuma sekedar pelarian
Realita yang terhampar di depan mata sekedar gumam
Diam dan diam kemudian diam
Hingga detik terakhir maut datang dalam kesendirian

Ah, aku lelah
Aku ingin kembali jatuh cinta pada hati yang mencinta
Dan jika sampai di hari akhirku
Aku ingin cinta itu berbinar pada pucat wajahku


Sederhana

Seperti pelangi sehabis hujan senja hari
Saat kerjap mata beningmu
Bicarakan cinta yang terkubur lama sekali
Lama sekali
Adakah degup jantung yang berdetak sia-sia ?
Kala rekah senyum bibirmu tiupkan kenangan di lembah hati
Tiba-tiba saja aku ingin mengetahui seperti apa warna mimpimu ?
Entah kenapa
Mungkin karena kamu telah bersemayam cukup lama dalam dada
Malam memerangkap anganku dalam biru kasihmu
Ah, cuma desiran di dada yang membawa khayal tentangmu
Dalam keterasingan yang membodohkan aku membaca musim
Ada kerinduan yang membingkai keharuman mawar
Maka aku bertanya sunyi
Musim basah berlalu dalam cemasku yang biru
Ada kekosongan disini, di bilik hati sebelah kiri
Kubayangkan memelukmu dari sisa-sisa parfum yang tertinggal dalam sepi
Kesendirian membunuhku diantara jiwa yang tak lagi utuh



Cerita untuk sebuah kesepian tak berujung …


let myfeeling flow n grow


Jkrt, 6 juni 2008

sedikit malam...

Tiba-tiba sendiri mendengarkan teriakan judika yang tak berhenti meneriakkan malaikat dan setan, sedikit sepi menyapa hatiku. Semua lagu dan nada yang melantun riang maupun sedih tak pernah lepas dari rasa… dan rasa itu yang kadang tak pernah bisa kompromi dengna keadaan. Ingin ataupun tak ingin semuanya akan tetap ada di hati. Meski tak pernah berhenti untuk melawan keadaan. Satu rasa yang coba di nafikan dan di biarkan mengalir tanpa pernah di dengarkan.

Mungkin aku orang paling bego sedunia memilih sendiri menikmati rasaku tanpa harus berkata apa-apa karena menurutku semua rasa yang hadir di hatiku udah cukup membuatku bahagia melewati hidup. Mampu membuatku tersenyum melewati hari. Dekat ..jauh..tak terlihat .. menepi dari sisi dunia tak pernah mampu membunuh yang namanya perasaan.
Pernah mencoba menghapus sosok bayangan itu dari hidupku, mencoba benci tapi ternyata itu bukan aku.. jangankan membenci atau mendelete nya dari seluruh hariku. Untuk sedikit menepis nya pun tak pernah bisa… so what I must do .. hanya membiarkannya meracuni seluruh hariku sampai kelak aku sekarat dengan racunmu.

Ada lagu-lagu .Mungkin tak semua lagu-lagu cinta Lagu-lagu kita semestinya tentang hidup, tentang getar hati paling jujur.Sejauh kejujuran yang mampu kita endapkan lalu kita sajikan di lapik perbincangan ini.Ada yang tersendat mencoba melugaskan makna, meski tak selalu berhasil.

Sepatutnyalah kita mencoba bersetuju dengan hati, tak hanya logika kepala atau kecemasan-kecemasan yang menghantu.Mungkin memang perlu kita perhitungkan kemungkinan-kemungkinan matematik,tetapi, sayang, aku tak terlalu pintar aritmatika atau hitungan probabilitas.

Waktu telah kutafsir agak berbeda kini, setelah kematian tak lagi menakutkandan masa depan tak lagi menjadi muara kecemasan.nafas yang telah lesap serta detak jantung yang telah menggemaadalah tanda betapa prasasti perjalanan hanya bisa ditulisi setelah peristiwa usai.

Aku, sayang, tak terlalu mencemaskan akhir lakon yang harus kumainkan di panggung ini.Kisah yang harus kujalankan adalah perjuangan sepanjang naskah drama tragi-komedi telah kunikmati setiap reguk dan sisipnya.

Mungkin saja aku akan mati sebagai pecundang atau pahlawan, apalah bedanya.Pada akhirnya layar akan diturunkan dan lampu pun akan padam.Kegelapan tak lagi menakutkan, sejak kutahu aku takkan pernah sendiri.Ada kerinduan yang akan selalu menjadi sahabat, kerinduan yang setia.

embun malam kemarau seperti diakrabkan padaku setetes demi setetes. ia seperti mencoba melebur dingin kering musim ketiga dan langit lautan dini hari. kutemukan diriku semakin tinggi melayang di langit dadamu, semakin dalam menyelam di palung hatimu.

Cinta seperti telah berdamai dengan puisi-puisiku setelah tercabik-cabik badai salju di musim yang lain.Kutemukan diriku pulang ke negeri tempatku bermukim, tak lagi negeri dongeng para peri dan kurcaci.

tatapmu, meski masih tersamar keraguan, telah kubaca sebagai prosa yang liris.Seliris sapaan lembut telapak tanganmu di pipiku yang usang oleh cuaca dan debu jalanan, di tengkukku yang meriang oleh nasib.Seliris puisi-puisi yang tak kutuliskan..

Dan saat senja terjatuh, ia menjelma jadi kabut.Menguap lalu mengawang-layang di lelangit ladangnya yang masih saja keras hati.Ladang keraguan. ladang hati. ladang hati yang ragu. ladang hati yang ragu oleh rindu.Adakah rindu akan bertahan, ataukah hanya remang gairah sejenak hinggap, lalu lesap entah ke mana.

debar hangat semakin guncang dada meluap oleh kasih menyimpan peluk di lubuk hati hingga cinta membebaskannya dari belenggu ragu

Rakitku tak terlalu aman, bisa terusir oleh sungaimu setiap saat, karam dalam palung jeram atau dampar di hempas riak ke tebing tepian.
Langit adakah peduli dengan arah arus sungai?
Tampak di mataku hanyalah ejekan yang dipertontonkannya melalui gemawan yang tersebar tanpa bentuk jelas, bergerak tanpa arah jelas, seperti menghina arah yang kutempuh. sepotong rakit yang rapuh.Tapi aku tak akan mengeluh.